Struktur Modal, Mengapa ini Penting ?

Apa Itu Struktur Modal ?

Struktur modal perusahaan adalah perbandingan antara modal dan utang dalam perusahaan. Komposisi atau persentase utang terhadap modal perusahaan.

Struktur modal digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional, pengembangan usaha ataupun investasi perusahaan yang lain.

Struktur modal bisa disebut juga dengan rasio utang terhadap modal (debt to equity)
struktur modal perusahaan
Struktur Modal Perusahaan

Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memiliki ekuitas/modal sebesar IDR 20 Miliar dan utang sebesar IDR 80 Miliar. Maka bisa dikatakan ekutiasnya sebesar 20 % dan utangnya 80 %.

Perusahaan memiliki rasio utang terhadap modal sebesar 80 %.

Itu hanya contoh sederhana karena pada kenyataanya, struktur modal perusahaan lebih kompleks lagi, bisa memiliki banyak macam sumber dana. Tapi tetap diklasifikasikan dengan modal dan utang.

Apabila anda ingin melihat struktur modal perusahaan, anda bisa melihatnya pada neraca keuangan. Pada neraca keuangan, terdapat dua sisi, sisi aktiva dan sisi pasiva.
struktur modal pada neraca
Struktur Modal pada Neraca

Struktur modal adalah semua hal yang berada pada sisi pasiva neraca perusahaan. Namun ada beberapa yang berpendapat bahwa utang jangka pendek bukanlah bagian dari struktur modal, tapi bagian dari struktur keuangan perusahaan.

Disana anda bisa melihat berapa persentase utang dan modalnya.

Dan sebenarnya, sisi aktiva pada neraca perusahaan bersumber atau didanai oleh sisi pasiva atau struktur modal perusahaan.

Melihat Lebih Dekat Komponen Struktur Modal

struktur modal perusahaan
Komponen struktur modal

1. Utang

Utang adalah pendanaan yang berasal dari eksternal perusahaan. Utang terdiri utang jangka pendek dan utang jangka panjang.

Namun pada struktur modal, utang jangka pendek sering diabaikan karena utang jenis ini sifatnya cenderung spontan, cepat berubah dan bernilai kecil.

Utang yang diperhitungkan dalam struktur modal adalah utang jangka panjang. Utang jangka panjang  bisa diperoleh dari hipotik dan obligasi.
  • Hipotik adalah utang jangka panjang yang mewajibkan adanya jaminan yang berupa aktiva tetap perusahaan. Krediturnya bisa lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan bukan bank. Tentu saja, akan ada bunga dalam utang hipotik ini.
See more: Mengenal Hipotik, Sebuah Utang Jangka Panjang
  • Obligasi adalah surat pengakuan utang (sertifikat) yang diterbitkan oleh perusahaan yang menunjukkan perusahaan meminjam uang dari pemegang obligasi tersbut. Obligasi dibisa diperjual belikan di pasar modal (securities). 
See more : Apa Itu Obligasi.

2. Ekuitas (Shareholder Equity)

Ekuitas adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Ekuitas bisa bersumber dari internal ataupun eksternal perusahaan.

Sumber ekuitas internal adalah laba ditahan dan sumber ekuitas eksternal adalah dengan penerbitan saham baru.

# Laba Ditahan (retained earning)

Laba ditahan adalah keuntungan yang dihasilkan oleh kegiatan operasional perusahaan pada periode sebelumnya. Laba ditahan tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen untuk dimanfaatkan kembali, dipakai kembali oleh perusahaan.

Laba ditahan merupakan sumber pendanaan internal yang paling minim risiko, paling mudah dan berbiaya paling rendah bahkan tidak memerlukan biaya dalam memperolehnya dibandingkan pendanaan yang lain.

# Penerbitan Saham Baru

Penerbitan saham baru adalah salah satu opsi dalam mencari pendanaan perusahaan. Penerbitan saham baru berarti mengajak calon investor baru, calon pemegang saham baru untuk menginvestasikan dananya dengan membeli saham perusahaan. Menjadi pemilik perusahaan.

Di Indonesia, penerbitan saham baru biasanya disertai dengan hak issue, hak dimana pemegang saham perusahaan mendapatkan hak untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan diterbitkan.

Setelah batas waktu tertentu, jika pemegang saham tidak mengambil haknya, saham baru akan dilepas kepasar modal. Setiap investor bisa membelinya.

Ada beberapa jenis saham yang bisa diterbitkan. Masing masing jenis saham memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri.
  • Saham Biasa (Common Stock). Saham biasa adalah saham yang memiliki hak suara dalam perusahaan. Bisa memilih komisaris perusahaan.
  • Saham Preferen (Preferred Stock). Saham yang tidak memiliki hak suara, tapi memiliki istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa. Biasanya dalam pembayaran dividen, pemilik saham preferen akan didahulukan. Saham preferen sendiri ada banyak macamnya. seperti saham preferen kumulatif, saham preferen non kumulatif, saham preferen konvirtable, saham preferen callabel, dan saham preferen radeemable.

Mengapa Struktur Modal itu Penting ?

Struktur modal hanya membahas tentang persentase modal dan utang perusahaan. Dimana pentingnya?

Struktur modal penting karena struktur modal bisa mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Bisa mempengaruhi harga saham perusahaan. Bahkan kelangsungan hidup perusahaan bisa diprediksi. Risiko bisnisnya bisa dilihat.

# Kondisi Keuangan Perusahaan

Kondisi keuangan perusahaan adalah yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada struktur modal. 

Dengan cara bagaimanapun struktur modal tersebut berubah, darimana perusahaan mendapatan dana, akan membuat perusahaan memiliki dana yang cukup untuk membiayai kebutuhannya, baik kebutuhan operasional ataupun investasi.

Kecuali jika struktur modal berubah karena ada pengalihan utang yang dikonversikan menjadi ekuitas. Kondisi keuangan perusahaan akan tetap. Tetapi paling tidak beban atau kewajiban perusahaan akan menjadi lebih ringan.

# Mempengaruhi Harga Saham

Begini, Setiap perubahan yang terjadi pada struktur modal baik karena adanya perubahan pada utang ataupun ekuitas perusahaan akan berdampak pada harga saham perusahaan tersebut.

Perubahan nilai saham tentu akan berdampak pada kemakmuran para pemegang saham.

Pasar akan merespon setiap tindakan perusahaan terutama tentang bagaimana cara perusahaan memenuhi kebutuhan dananya.

# Melihat Risiko Perusahaan

Struktur modal perusahaan menunjukkan persentase berapa utang dan ekuitas yang dimiliki. Rasio utang yang terlalu tinggi bahkan sangat tinggi memiliki risiko gagal bayar yang tinggi pula.

Bagaimana kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang sangat tinggi berpengaruh terhadap risiko bangkrut.

Terlebih misalnya, bagaimana perusahaan dengan rasio utang yang tinggi dalam menghadapi kondisi resesi atau depresi ekonomi yang terjadi. Mampukah perusahaan menanggung risiko utangnya?

Begitu juga sebaliknya.

Apabila perusahaan memiliki rasio utang yang sangat rendah bahkan tidak memiliki utang, Apakah itu bagus ?

Belum tentu.

Investor atau calon investor bisa beranggapan bahwa perusahaan "takut" karena tidak memiliki kemampuan dalam membayar kewajibannya (jika mengambil utang).

Perusahaan dianggap berkinerja tidak bagus. Tidak menghasilkan laba yang diharapkan yang bisa digunakan untuk membayar utang.

Untuk itulah, manajemen perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari struktur modal yang optimal. Prosentase utang dan modal yang pas.

Struktur Modal Optimal

Apa itu struktur modal optimal ?

Struktur modal optimal adalah struktur modal yang bisa meningkatkan harga saham perusahaan.

Struktur modal optimal menunjukkan persentase utang dan modal yang memiliki return dan risiko yang seimbang. 

Semua variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal harus diperhatikan dan diperhitungkan dengan detail.

Utang dan modal memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri.

Berapa utang maksimal yang bisa dipinjam tanpa harus membahayakan kelangsungan usaha ?

Untuk menentukan struktur modal optimal, perusahaan bisa menggunakan metode WACC (Weighted Average Cost of Capital) yang intinya mencari pendanaan yang biaya modalnya secara rata rata sangat kecil sehingga bisa meningkatkan nilai perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

# Apakah struktur modal bisa berubah ?

Tentu saja bisa.

# Hal apa yang bisa membuat struktur modal bisa berubah ?

Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan. Tapi bisa saya akan merangkumnya saja.

Begini. Struktur modal bisa berubah jika ada dana baru yang masuk kedalam perusahaan.

Misalnya ada tambahan modal atau ada tambahan dana dari utang. Maka otomatis struktur modal akan berubah.

# Untuk apa harus ada dana baru tersebut ?

Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Bisa untuk operasional perusahaan. atau digunakan untuk perluasan usaha, membeli mesin baru, membeli tanah baru, pabrik baru, akuisisi perusahaan lain atau jenis investasi lainnya.

Jika tidak ada tambahan dana baru, perusahaan akan kesulitan bahkan tidak bisa melakukannya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama