Pengertian / Arti Akhlak


2.1.1.      Akhlak
Akhlak merupakan nilai dari syariat Islam dan dapat diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Tingkah laku itu harus dilakukan secara berulang-ulang, tidak cukup hanya sekali ataupun hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika perbuatan yang dia lakukan dapat dibedakan apakah baik ataupun buruk. Manusia mempunyai kemampuan untuk melakukan perbuatan, mempunyai kesadaran akan perbuatan itu dan kondisi jiwa yang membuatnya cenderung melakukan perbuatan baik (akhlakul karimah) atau buruk (akhlakul mazmumah). Orang yang memiliki akhlak baik cenderung terus melakukan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan untung rugi.
Kualitas agama sangat ditentukan oleh nilai akhlak. Syariat berbicara tentang syarat rukun, sah atau tidak sah,sedangkan akhlak menekankan pada kualitas dari perbuatan tersebut, misalnya beramal dilihat dari keikhlasannya, shalat dilihat dari kekhusyu`annya, berjuang dilihat dari kesabaran nya, dan sebagainya.

Akhlak yang merupakan bagian dari sistem ajaran Islam, dibagi menjadi beberapa bidang. Pembagian tersebut yaitu, akhlak manusia kepada Allah SWT, kepada sesama manusia, kepada diri sendiri dan kepada alam sekitar.

Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan namun tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syari`ah sebagai sistem nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak secara sistematis menggambarkan arah dan tujuan yg hendak dicapai agama Islam yaitu kesejahteraan dan kedamaian di bumi.
Muslim yang baik harus memiliki keyakinan aqidah yang lurus dan kuat sehingga dapat mendorongnya untuk melaksanakan syari`ah Islam. Hal ini tentunya akan membuatnya menjadi manusia dengan  akhlak yang terpuji.
 Atas dasar hubungan tersebut, seseorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk ke dalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku memiliki aqidah atau beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yang tidak lurus bisa disebut munafik.
Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Qur’an disebut iman dan amal saleh. Iman menunjukkan makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian syariah dan akhlak. Seseorang yang melakukan perbuatan baik tetapi tidak dilandasi aqidah, maka perbuatannya hanya dikategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan  tetapi belum tentu dipandang benar menurut Allah. Sedangkan perbuatan baik yang didorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syari`ah disebut amal saleh. Kerena itu di dalam Al-Qur’an kata amal saleh selalu diawali dengan kata iman. Antara lain firman Allah dalam (An-Nur, 24:55) “Allah menjanjikan bagi orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal saleh menjadi pemimpin di bumi sebagaimana Ia telah menjadikan orang-orang dari sebelum mereka(kaum muslimin dahulu) sebagai pemimpin; dan mengokohkan bagi mereka agama mereka yg Ia Ridhai bagi mereka; dan menggantikan mereka dari rasa takut mereka (dengan rasa) tenang. Mereka menyembah (hanya) kepada-Ku, mereka tidak menserikatkan Aku dengan sesuatupun. Dan barang siapa ingkar setelah itu, maka mereka itu adalah orang-orang yg fasik”.
Sebagai sistem, struktur Islam dapat dimisalkan sebagai buah kelapa dimana Islam adalah kulitnya, Iman adalah daging buah, sedangkan ihsan adalah minyaknya. Ketiganya saling berhubungan. Kulit kelapa yang besar biasanya dagingnya besar dan minyaknya banyak. Daging kelapa bertahan lama jika ia tetap terbungkus kulitnya, jika dipisahkan maka kelapa menjadi cepat membusuk. Iman akan mudah luntur jika tidak dilindungi oleh amaliah ibadah. Tetapi ada juga kelapa yang kulitnya besar ternyata tidak ada dagingnya, dan apalagi minyaknya. Demikian juga ada orang yang demontrasi Islamnya sangat menonjol, tetapi kualitas imannya lemah, apalagi moralitasnya.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama