Metodologi adalah upaya seseorang untuk mencari jalan atau cara yang tepat dalam suatu kegiatan. Dengan analogi terhadap hal itu, maka kita pun dapat memiliki cara atau pendekatan yang dianggap tepat dan benar dalam memahami Pancasila khususnya yang berkaitan dengan nilai yang muncul dari Pancasila itu.
Metode itu antara lain, observasi, verstenhen (pemahaman), interpretasi, teori kritis, dialog, pembaruan multikultural, integrasi, adapatasi, sosialisasi dan seni budaya.
Metode observasi digunakan untuk mengamati berbagai gejala yang dialami manusia, khususnya dalam melakukan berbagai tindakan dalam kapasitas dia sebagai makhluk individu, sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Metode verstenhen atau metode pemahaman adalah metode yang lazim digunakan dalam bidang humaniora dan ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk mencari makna tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang humaniora, sosial, seperti perilaku manusia, peristiwa sejarah, interaksi masyarakat dengan lembaga, interaksi individu dengan individu lainnya, benda artefak yang masih ada, ritual masyarakat, kehidupan beragama, dan sebagainya.
Metode interpretasi adalah metode untuk melakukan penafsiran atau tafsir terhadap pemahaman suatu fenomena tertentu. Fenomena tersebut dapat berupa kehidupan masyarakat Indonesia dalam konteks bernegara dan berbangsa.
Teori kritis yang dimaksudkan ini adalah upaya metodologis atau metode yang mencoba menggabungkan antara pemahaman filsafat dengan kehidupan sosial.Metode teori kritis ini berusaha malihat bahwa realitas sosial sebagai fakta sosiologis dapat dipahami sebagai kegiatan yang sifatnya konseptual.
Metode dialog adalah metode yang menekan komunikasi atau alih informasi melalui sifat yang dinamis dan dua arah. Hal ini diperlukan agar pesan dapat diterima dengan baik dan tak terjadi salah paham antara yang satu dengan yang lain.
Metodelogi yang tepat juga akan mengarahkan bagaimana Pancasila itu terintegrasi dengan baik. Artinya melalui masyarakat yang plural dan heterogen, juga generasi mudanya Pancasila dapat diterima, diadaptasi, disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Tags:
Pendidikan Pancasila