Apa itu Laba Ditahan ?
Pengertian laba ditahan adalah laba bersih yang dihasilkan perusahaan tapi laba tersebut tidak dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.Laba tersebut akan digunakan kembali oleh perusahaan.
Istilahnya, akan "diputar" kembali.
Laba ditahan berasal dari laba kegiatan operasional maupun kegiatan non operasional perusahaan. Kegiatan non operasional misalnya penjualan aktiva tetap perusahaan yang menghasilkan keuntungan.
Laba ditahan (retained earning) menjadi bagian dari modal perusahaan.
Berikut infografis laba ditahan
Mungkin ada yang bertanya...
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba.
Namun ketika laba telah diperoleh, mengapa laba tersebut tidak dibagikan kepada pemegang saham selaku pemilik perusahaan ?
Untuk apa harus ditahan ?
Apa Fungsi Laba Ditahan ?
Fungsi atau tujuan adanya laba ditahan dalam perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan tersebut.Laba ditahan bisa digunakan untuk:
- Pengambangan usaha (ekspansi bisnis)
- Pembayaran utang
- Membiayai kegiatan operasional
# Pengembangan Usaha
Laba yang tidak dibagikan kepada pemilik perusahaan akan digunakan kembali untuk mengembangkan bisnis perusahaan.Pengembangan bisnis bermacam macam bentuknya.
Mulai dari pembangunan pabrik baru, pembelian mesin baru, menambah land bank perusahaan, mengakuisisi perusahaan supplier atau berinvestasi di pasar modal.
Semua hal tersebut membutuhkan dana yang besar.
Dalam istilah umum sering disebut dengan capital expenditure (capex) atau pengeluaran modal.
Dengan adanya cadangan laba ditahan.
Maka perusahaan bisa membiayai capital expenditure tersebut dengan dananya sendiri tanpa harus melibatkan pihak dari luar perusahaan.
Seperti penambahan saham baru ataupun utang (penerbitan obligasi atau hipotik).
# Pembayaran Utang
Fungsi atau kegunaan laba ditahan lainnya adalah untuk pembayaran utang perusahaan.Khususnya utang jangka panjang yang akan segera jatuh tempo.
Utang jangka panjang umumnya memiliki nominal yang besar. Apabila tidak segera dibayarkan, maka ada risiko perusahaan akan dipailitkan oleh kreditur.
Sebenarnya perusahaan bisa melunasi utang yang akan segera jatuh tempo dengan cara menerbitkan saham baru atau obligasi.
Namun kedua jenis pendanaan tersebut memiliki biaya modal yang tidak sedikit.
Laba ditahan adalah salah satu opsi terbaik karena tidak ada biaya modal dan mudah dilakukan.
# Pembiayaan Operasional Perusahaan
Laba ditahan akan mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Perusahaan yang sedang tumbuh berkembang akan selalu membutuhkan dana yang besar untuk membiayai kegiatan operasionalnya yang semakin kompleks.
Dengan menggunakan laba ditahan, perusahaan tidak membutuhkan utang atau dana dari sumber luar yang lain untuk membiayai kegiatan operasionalnya.
Unsur Laba Ditahan
Laba ditahan bisa dipengaruhi oleh laba atau rugi bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dan pembagian dividen.
# Laba atau Rugi Bersih
Laba bersih akan menambah jumlah laba ditahan perusahaan. Laba bersih disini adalah laba bersih setelah dikurangi bunga dan pajak.
Rugi bersih akan berefek sebaliknya, rugi akan mengurangi jumlah saldo laba ditahan perusahaan.
Laba atau rugi bersih akan manambah atau mengurangi laba ditahan dengan melakukan tutup buku terhadap laba/rugi yang dihasilkan dengan jurnal penutup.
Laba rugi perusahaan dipengaruhi oleh pendapatan dan beban.
Pendapatan dan beban merupakan akun periodik yang akan digunakan lagi diperiode berikutnya. Untuk itu saldo akun tersebut harus ditutup.
Pos pendapatan dan beban harus ditutup kedalam pos akun laba ditahan disetiap akhir periode.
Penutupan akun pendapatan dan beban ini akan berpengaruh terhadap laba ditahan perusahaan.
# Pembagian Dividen
Dividen merupakan bagian laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
Apakah dividen dibagikan atau tidak, semua tergantung dari kebijakan dividen perusahaan tersebut.
Besar kecilnya dividen yang akan dibagikan ditentukan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan.
Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa berbentuk dividen tunai atau dividen saham.
Pembagian dividen akan diambilkan dari laba ditahan perusahaan.
Jadi ketika perusahaan mengumumkan akan membagikan dividen, apapun bentuknya, laba ditahan pasti akan berkurang.
Laporan Laba Ditahan
Laporan laba ditahan berisi tentang perubahan yang terjadi terhadap laba ditahan perusahaan pada periode berjalan.
Rincian laporan laba ditahan biasanya terdiri dari laba atau rugi operasional perusahaan, pembayaran dividen, dan pos pos lainnya (jika ada) yang mempengaruhi saldo laba ditahan.
Lebih tepatnya, perhitungan laba ditahan bisa dirumuskan sebagai berikut:
Laba Ditahan = Saldo Laba Ditahan + Laba Bersih - Pembayaran Dividen
# Contoh Laporan Laba Ditahan
Berikut contoh laporan laba ditahan.
Misalnya pada awal tahun 2019, posisi saldo laba ditahan PT Blimbing Jaya sebesar IDR 4.700. Selama tahun 2019, PT Blimbing Jaya berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar IDR 5.800.
Pada akhir periode, PT Blimbing Jaya memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar IDR 5.300 kepada para pemegang sahamnya dengan rincian IDR 2.000 untuk pemegang saham preferen dan IDR 3.300 untuk pemegang saham biasa.
Kita bisa menyusun laporan laba ditahan per 31 Desember 2019 secara sederhana sebagai berikut:
Contoh laporan laba ditahan |
Laba Ditahan dan Pencatatan Akuntansinya
Laba ditahan adalah bagian dari struktur modal perusahaan. Pelaporan laba ditahan pada neraca berada pada sisi pasiva perusahaan.
Coba perhatikan contoh neraca sederhana berikut:
Posisi laba ditahan pada neraca |
Pada neraca tersebut terlihat posisi laba ditahan berada pada struktur modal perusahaan dan merupakan salah satu jenis ekuitas perusahaan.
# Jurnal Laba Ditahan
Melihat posisi laba ditahan yang berada pada sisi pasiva, maka laba ditahan akan bersaldo disisi kredit.
Laba ditahan perlu dilakukan pencatatan atau penjurnalan ketika terjadi:
- Perusahaan memperoleh laba atau menderita rugi
- Perusahaan mengumumkan pembagian dividen kepada pemegang saham
Pencatatan laba/rugi
Jurnal atau pencatatan dilakukan ketika perusahaan mengalami laba atau rugi dan pencatatan ini merupakan salah satu jurnal penutup. Laba atau rugi yang dihasilkan akan ditutup pada akun laba ditahan.
Artinya laba akan menambah akun laba ditahan dan rugi akan mengurangi akun laba ditahan.
Jika kurang memahami jurnal penutup, sebaiknya baca jurnal penutup ini dulu
Laba atau rugi akan di jurnal seperti ini:
Pembagian Dividen
Laba ditahan akan berkurang nilainya apabila perusahaan memutuskan untuk membagikan laba ditahan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Pembagian dividen tersebut akan dijurnal sebagai berikut: Contoh pembagian dividen tunai
Notes:
Ada dua tahap dalam pencatatan dividen tunai.
Pertama ketika perusahaan mengumumkan akan membagikan dividen.
Saat pengumuman tersebut, perusahaan akan mengurangi (mendebit) saldo laba ditahan dan mengakui utang dividen.
Utang dividen ini diakui karena dividen masih belum dibayarkan. Hanya diumumkan.
Dan pengumuman ini berarti perusahaan berjanji (berhutang) kepada pemegang saham bahwa dividen akan dibayarkan.
Yang kedua, penjurnalan ketika dividen telah dibayarkan.
Tanggal pengumuman dan tanggal pembayaran dividen adalah berbeda.
Ketika pengumuman pembagian dividen, tidak serta merta saat itu juga dividen akan segera dibayarkan.
Ketika pembayaran sudah dilakukan maka perusahaan akan mengeluarkan kas (mengkredit kas) dan utang dividen akan didebit (telah dibayar).
Penutup
Laba ditahan adalah bagian atau keseluruhan laba perusahaan yang akan digunakan kembali untuk keperluan perusahaan.
Bahkan pertumbuhan laba ditahan dijadikan sebagai tolak ukur bagi sebagian investor untuk menilai kinerja sebuah perusahaan.