Asimetri informasi adalah ketidak seimbangan informasi yang dimiliki oleh manajemen perusahaan dan pemegang saham perusahaan.
Manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih banyak dan lebih detail tentang prospek dan risiko perusahaan dibandingkan dengan informasi yang dimiliki oleh pemegang saham.
Manajemen adalah agen dari pemegang saham.
Bagaimana asimetri informasi bisa terjadi ?
Asimetri informasi hampir terjadi pada setiap perusahaan.
Terutama pada perusashaan dimana pemilik perusahaan tidak merangkap sebagai manajer diperusahaan.
Hal ini umumnya terjadi pada perusahaan skala menengah - besar.
Perusahaan skala kecil umumnya masih di"urus" oleh pemiliknya sendiri sehingga tidak terjadi asimetri informasi karena sebagai pemiliki sekaligus merangkat sebagai manajer perusahaan.
Asimetri bisa terjadi karena manajemen adalah pihak yang mengurusi segala hal yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.
Dimulai dari perencanaan, menjalankan, pengawasan hingga evaluasi kegiatan operasional perusahaan dilakukan oleh manajemen.
Pihak pemegang saham tidak ikut campur didalamnya.
Jadi manajemen lebih mengetahui secara detail tentang semua hal yang berkaitan dengan perusahaan dibandingkan dengan pemegang saham.
Tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk paling tidak mengurangi dampak negatif akibat adanya asimetri informasi.
Fungsinya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen telah disusun menggunakan kaidah dan standar yang berlaku.
Audit dilakukan oleh auditor independen yang berasal dari luar perusahaan untuk menghindari konflik kepentingan antara auditor dengan manajemen.
Walaupun audit tidak bisa menghilangkan adanya manajemen laba, paling tidak audit bisa meminimalisir kerugian akibat adanya informasi yang dimanipulasi dengan cara ilegal.
Audit juga bisa menemukan "potensi" kerugian yang material dimasa yang akan datang.
Silahkan berikan pendapat anda mengenai asimetri informasi di kolom komentar.
Manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih banyak dan lebih detail tentang prospek dan risiko perusahaan dibandingkan dengan informasi yang dimiliki oleh pemegang saham.
Seperti diketahui, manajemen dan pemegang saham berada dalam sebuah hubungan kerjasama.
Manajemen adalah agen dari pemegang saham.
Manajemen ditunjuk oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham.
Bagaimana asimetri informasi bisa terjadi ?
Asimetri informasi hampir terjadi pada setiap perusahaan.
Terutama pada perusashaan dimana pemilik perusahaan tidak merangkap sebagai manajer diperusahaan.
Hal ini umumnya terjadi pada perusahaan skala menengah - besar.
Perusahaan skala kecil umumnya masih di"urus" oleh pemiliknya sendiri sehingga tidak terjadi asimetri informasi karena sebagai pemiliki sekaligus merangkat sebagai manajer perusahaan.
Asimetri bisa terjadi karena manajemen adalah pihak yang mengurusi segala hal yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan.
Dimulai dari perencanaan, menjalankan, pengawasan hingga evaluasi kegiatan operasional perusahaan dilakukan oleh manajemen.
Pihak pemegang saham tidak ikut campur didalamnya.
Jadi manajemen lebih mengetahui secara detail tentang semua hal yang berkaitan dengan perusahaan dibandingkan dengan pemegang saham.
Masalah yang Muncul Akibat Asimetri Informasi
Masalah yang muncul akibat dari ketidak seimbangan informasi adalah MANAJEMEN LABA.
Maksud dari manajemen laba adalah manajemen berusaha untuk melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan perusahaan.
Tetapi manipulasi yang dilakukan ini adalah LEGAL.
Diperbolehkan dalam aturan.
Bahkan menurut Richardson dalam penelitiannya, asimetri informasi adalah penyebab utama manajer perusahaan melakukan manajemen laba.
Kita semua tahu bahwa manajemen berkewajiban melaporkan semua yang dilakukannya kepada pemegang saham.
Laporan ini berupa laporan keuangan perusahaan.
Namun laporan yang disajikan kepada pemegang saham ini dimanipulasi untuk kepentingan manajemen sendiri.
Untuk keuntungan manajemen sendiri.
Manajemen berani melakukan hal ini karena pemegang saham tidak mengetahui dengan detail tentang perusahaan yang dimilikinya.
Ada beberapa informasi yang bisa disembunyikan.
Ada beberapa informasi perusahaan yang dilaporkan tidak sesuai dengan jumlahnya.
Akibatnya, pemegang saham bisa dirugikan karena tindakan ini.
Walaupun laporan keuangan memiliki standar yang telah ditetapkan, laporan keuangan masih memiliki kelemahan yang bisa dimanfaatkan oleh manajemen.
Misalnya laporan keuangan yang memiliki banyak asumsi, penilaian dan pilihan metode perhitungan yang berbeda-beda.
Kelemahan standar pelaporan keuangan ini dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan manajemen laba.
Contoh
Saya beri gambaran yang sederhana agar asimetri informasi mudah dipahami.
Contohnya kasus transaksi pedagang buah durian dan pembeli
Dalam kasus ini...
Pedagang durian lebih mengatahui dengan detail tentang buah durian yang dijual.
Pedagang tahu durian yang manis dan durian yang kurang manis.
Mana durian yang sebentar lagi busuk dan durian mana yang masih lama busuknya.
Durian yang masih kurang matang dan durian yang sudah matang
Pedagang durian sudah mengetahuinya.
Sedangkan pembeli tidak mengetahui dan hanya bisa mengira-ngira durian mana yang berkualitas baik.
Dengan kondisi seperti ini....
Pedagang durian bisa mengarahkan pembelinya untuk mengambil durian yang sebentar lagi busuk.
Atau mengambil durian yang tidak berkualitas baik agar durian yang jelek segera laku dan tidak membusuk.
Seakan akan durian yang dijualnya berkualitas baik.
Pembeli bisa dirugikan..
Atau paling tidak, pembeli tidak bisa mendapatkan durian dengan kualitas terbaik karena minimnya pengetahuan tentang durian.
Saya beri gambaran yang sederhana agar asimetri informasi mudah dipahami.
Contohnya kasus transaksi pedagang buah durian dan pembeli
Dalam kasus ini...
Pedagang durian lebih mengatahui dengan detail tentang buah durian yang dijual.
Pedagang tahu durian yang manis dan durian yang kurang manis.
Mana durian yang sebentar lagi busuk dan durian mana yang masih lama busuknya.
Durian yang masih kurang matang dan durian yang sudah matang
Pedagang durian sudah mengetahuinya.
Sedangkan pembeli tidak mengetahui dan hanya bisa mengira-ngira durian mana yang berkualitas baik.
Dengan kondisi seperti ini....
Pedagang durian bisa mengarahkan pembelinya untuk mengambil durian yang sebentar lagi busuk.
Atau mengambil durian yang tidak berkualitas baik agar durian yang jelek segera laku dan tidak membusuk.
Seakan akan durian yang dijualnya berkualitas baik.
Pembeli bisa dirugikan..
Atau paling tidak, pembeli tidak bisa mendapatkan durian dengan kualitas terbaik karena minimnya pengetahuan tentang durian.
Bukankah masih banyak orang yang jujur ?
Iya..
Tentu saja masih banyak manajemen yang jujur.
Tetapi itu tidak bisa dijadikan alasan bahwa pemegang saham percaya begitu saja dengan apa yang dilakukan dan yang disampaikan oleh manajemen.
Manajemen yang jujur masih memiliki akses yang mudah untuk melakukan manajemen laba.
Pemegang saham tidak boleh terlalu "permisif" dengan hal hal seperti ini karena berpotensi merugikan.
Cara Mengatasi Asimetri Informasi
Sebenarnya tidak ada atau belum ditemukan cara untuk menghilangkan asimetri informasi.Tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk paling tidak mengurangi dampak negatif akibat adanya asimetri informasi.
#1. Audit Laporan Keuangan
Audit adalah memeriksa laporan keuangan yang disajikan kepada para pemegang saham.Fungsinya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen telah disusun menggunakan kaidah dan standar yang berlaku.
Audit dilakukan oleh auditor independen yang berasal dari luar perusahaan untuk menghindari konflik kepentingan antara auditor dengan manajemen.
Walaupun audit tidak bisa menghilangkan adanya manajemen laba, paling tidak audit bisa meminimalisir kerugian akibat adanya informasi yang dimanipulasi dengan cara ilegal.
Audit juga bisa menemukan "potensi" kerugian yang material dimasa yang akan datang.
#2. Pengawasan
Salah satu cara mengurangi dampak asimetri informasi adalah dengan melakukan pengawasan terhadap aktivitas manajemen.
Pengawasan bisa dilakukan dari internal maupun eksternal perusahaan.
Pertama....
Pemegang saham bisa membentuk dewan komisari untuk mengawasi segala kegiatan manajemen.
Selain mengawasi manajemen, dewan komisaris juga berhak memberikan saran dan masukan terhadap kinerja manajemen yang berpotensi mengakibatkan kerugian terhadap pemegang saham.
Kedua...
Mengambil pendanaan dari utang.
Maksudnya begini..
Ketika perusahaan membutuhkan dana untuk melakukan pengembangan usaha.
Ada berbagai alternatif sumber dana perusahaan yang bisa diperoleh.
Salah satunya adalah dengan mengambil utang.
Dengan mengambil utang, maka pihak kreditur juga akan mengawasi jalannya operasi perusahaan.
Kreditur ingin memastikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk mengambalikan pinjaman dan bunganya sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang telah ditentukan.
Dengan mengambil utang, setidaknya tugas pengawasan manajemen menjadi lebih ringan karena dibantu oleh kreditur.
Silahkan berikan pendapat anda mengenai asimetri informasi di kolom komentar.