Sumber dana jangka panjang adalah pendanaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang pengembaliannya dalam jangka waktu yang lama dan manfaat yang akan dirasakan dalam waktu yang lama juga.
Umumnya sekitar 5 hingga 10 tahun periode.
Alasan manajemen keuangan perusahaan memerlukan pendanaan jangka panjang adalah:
Pendanaan jangka pendek tentu tidak akan sanggup mengatasinya karena jumlahnya yang relatif kecil. Maka dibutuhkan sumber dana jangka panjang untuk memenuhinya.
Baca juga : Pendanaan Jangka Pendek
Pendanaan jangka panjang dari modal adalah alternatif selain pendanaan yang dibiayai dari utang. Jadi tidak akan ada bunga dalam skema pendanaan ini. Sumber dana dari modal bisa berpengaruh pada strutur modal perusahaan.
Umumnya sekitar 5 hingga 10 tahun periode.
Alasan manajemen keuangan perusahaan memerlukan pendanaan jangka panjang adalah:
- Kebutuhan dana dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk investasi perusahaan
- Laba ditahan peruahaan tidak mencukupi atau tidak ada untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan.
Misalnya sebuah perusahaan yang ingin melakukan pengembangan usaha seperti ingin membeli aset tetap berupa tanah, mesin atau pembangunan pabrik baru akan memerlukan tambahan dana segar dalam jumlah yang besar
Pendanaan jangka pendek tentu tidak akan sanggup mengatasinya karena jumlahnya yang relatif kecil. Maka dibutuhkan sumber dana jangka panjang untuk memenuhinya.
Baca juga : Pendanaan Jangka Pendek
Jenis Pendanaan Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang bisa dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, pendanaan jangka panjang yang diperoleh dari UTANG. dan yang kedua pendanaan diperoleh dari MODAL.
1. Sumber Dana dari Utang
Sumber dana jangka panjang | img source: onlinecheck.com |
Utang disini adalah utang jangka panjang (loan), perusahaan meminjam dana kepada pihak lain (kreditur) dan melunasi kembali pinjaman pokok beserta biayanya (bunga) dalam tempo waktu yang lama.
Pendanaan jangka panjang dari utang contohnya:
- Kredit Investasi
- Hipotik
- Obligasi
# Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan salah satu alternatif sumber dana jangka panjang yang difasilitasi oleh lembaga perbankan.
Ada beberapa hal yang akan diperhatikan oleh perbankan sebagai kreditur dalam memutuskan pengajuan kredit investasi diterima atau tidak.
- Kelayakan investasi yang akan dijalankan
- Arus kas investasi yang akan dijalankan
- Jangka waktu peminjaman
- Nominal pembayaran pinjaman disetiap periode
- Tingkat bunga
- Biaya tambahan atau denda jika telat bayar atau bayar lebih awal
# Hipotik
Hipotik adalah salah satu jenis pendanaan jangka panjang berbentuk utang yang mewajibkan adanya jaminan atau agunan berupa aktiva tetap perusahaan. Aktiva tetap yang dijaminkan contohnya tanah, gedung, pabrik bahkan kapal.
Dana yang dipinjam dalam jumlah yang besar, umumnya senilai 70 hingga 90 % dari nilai pasar aktiva tetap yang dijaminkan perusahaan.
Ada beberapa hal menarik yang membuat perusahaan memilih opsi pendanaan jangka panjang dari hipotik:
- Perusahaan masih bisa menggunakan aktiva tetap yang dijaminkan. Tapi tidak boleh mengubah dan menjualnya.
- Umumnya bunga hipotik lebih rendah dari instrumen pendanaan jangka panjang yang lain (karena ada jaminan)
- Perusahaan bisa memilih skema suku bunga hipotik. Bunga tetap atau bunga mengambang. Masing masing memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
- Tempo pembayaran yang relatif lama. Dan bisa mengajukan perpanjangan waktu pembayaran.
Walaupun begitu, ada beberapa hal yang dipertimbangkan yang menjadi kelemahan dari hipotik seperti:
- Adanya biaya yang cukup besar dalam perjanjian utang hipotik. Selain biaya bunga hipotik, ada lagi biaya yang harus ditanggung seperti biaya asuransi aktiva tetap yang dijaminkan, biaya appraisal untuk menilai aktiva tetap yang dijaminkan, biaya administrasi, dan biaya notaris yang jika digabungkan akan menjadi nominal yang bahkan lebih besar dari aktiva yang dijaminkan.
- Aktiva yang dijaminkan memang bisa digunakan, tapi ada batasan batasan seperti tidak boleh mengubah, menyewakan dan menjual aktiva tetap.
Baca lebih lanjut : Mengenal HIPOTIK, Sebuah Utang Jangka Panjang
# Obligasi
Obligasi (bond) adalah alternatif pendanaan jangka panjang berupa sertifikat surat berharga yang berisikan kontrak pengakuan utang oleh penerbit obligasi kepada kreditur (pemberi pinjaman)
Perusahaan bisa memilih obligasi sebagai sumber dana jangka panjang dan berkewajiban untuk membayar pokok pinjaman saat jatuh tempo dan membayar bunganya secara berkala pada tanggal yang telah ditetapkan.
Obligasi bukan produk perbankan, melainkan produk pasar modal yang berbentuk sekuritas, jadi kreditur selaku pemegang obligasi bisa menjual obligasinya kepada pihak lain dipasar sekunder.
Dalam sertifikat obligasi tertulis hal hal mengenai:
- Jumlah nominal obligasi
- Tingkat suku bunga (kupon)
- Tanggal jatuh tempo
- Tanggal pembayaran bunga
- Harga penebusan (bila penerbit obligasi ingin membeli kembali)
Pada umumnya utang obligasi tidak disertai jaminan. Walaupun ada yang obligasi yang menyertai jaminan (Obligasi hipotik) tetapi jarang ada.
Jatuh tempo obligasi yang lama bisa 10 hingga 30 tahun dan pembayaran bunga biasanya 2 kali dalam satu tahun. Kupon atau bunga obligasi ada berbagai macam, ada bunga mengambang, bunga tetap, dan bahkan obligas tanpa bunga (zero coupon bond).
Baca lebih lanjut :Apa Itu Obligasi ? Ini Definisi dan Keuntungannya
2. Sumber Dana dari Modal
Pendanaan jangka panjang | img source: mzayat.com |
Pendanaan jangka panjang dari modal adalah alternatif selain pendanaan yang dibiayai dari utang. Jadi tidak akan ada bunga dalam skema pendanaan ini. Sumber dana dari modal bisa berpengaruh pada strutur modal perusahaan.
Contoh sumber dana dari modal adalah penerbitan saham.
# Penerbitan Saham
Saham adalah surat berharga atau sekuritas yang merupakan penyertaan modal pada sebuah perusahaan. Perusahaan bisa menerbitkan saham, kemudian saham tersebut dibeli oleh investor, pembeli tersebut otomatis akan menjadi bagian dari pemilik perusahaan.
Dana hasil penjualan saham itulah yang nanti akan menjadi sumber keuangan perusahaan.
Bertambahnya pemilik perusahaan berarti struktur modal perusahaan juga akan berubah. Struktur modal perusahaan akan berubah sesuai dengan persentase kepemilikan saham baik pemilik baru atau pemilik lama.
Penerbitan saham berarti mengajak orang lain "join" berbisnis dengan perusahaan. Tidak utang. Jadi tidak ada kewajiban perusahaan untuk melunasi dan membayar bunga seperti pendanaan dari utang.
Karena join usaha ini, maka laba yang dihasilkan akan dibagikan kepada pemegang saham secara adil melalui pembagian dividen (jika dibagikan). Pemegang saham berhak mendapatkan bagian laba perusahaan.
Selain itu, pemegang saham bisa menjual saham tersebut kembali ke pasar modal dan berharap bisa mendapatkan capital gain atau selisih harga jual yang lebih tinggi dari harga beli saham.
Selain itu, pemegang saham bisa menjual saham tersebut kembali ke pasar modal dan berharap bisa mendapatkan capital gain atau selisih harga jual yang lebih tinggi dari harga beli saham.
Tambahan:
# Laba Ditahan
Laba ditahan bisa menjadi opsi alternatif dalam mendapatkan sumber dana jangka panjang perusahaan. Laba ditahan merupakan sumber dana jangka panjang yang berasal dari internal perusahaan.
Laba ditahan adalah bagian atau seluruh laba yang dihasilkan perusahaan diperiode sebelumnya yang digunakan kembali untuk membiayai kebutuhan perusahaan.
Laba ditahan bisa dipilih apabila manajemen dan pemegang saham tidak menginginkan perusahaan tersebut mengadakan utang ataupun menambah saham baru.
Laba ditahan bisa dipilih apabila manajemen dan pemegang saham tidak menginginkan perusahaan tersebut mengadakan utang ataupun menambah saham baru.
Laba ditahan dalam jumlah yang besar bisa digunakan untuk aktivitas investasi perusahaan dalam jangka panjang. Atau paling tidak laba ditahan bisa mengurangi dana yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan jangka panjang perusahaan. Sehingga kebutuhan dana dari sumber pendanaan yang lain tidak terlalu besar.