Dari uraian diatas dapat kita lihat bahwa filsafat berkembang demikian luas sejak jaman Yunani kuno sampai dengan jaman modern ini. Pada intinya setiap orang yang berfilsafat berupaya untuk menemukan kebenaran yang hakiki. Untuk menemukan kebenaran ternyata sangat relatif sekali, yaitu tergantung kapasitas ilmu yang dimiliki oleh orang tersebut.
Adapaun persamaan (lebih tepatnya persesuaian) antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya menggunakan berfikir reflektif dalam upaya menghadapi/memahami fakta-fakta dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap kritis, berfikiran terbuka serta sangat konsern pada kebenaran, disamping perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisisr dan sistematis.
Meskipun filsafat ilmu mempunyai substansinya yang khas, namun dia merupakan bidang pengetahuan campuran yang perkembangannya tergantung pada hubungan timbal balik dan saling pengaruh antara filsafat dan ilmu, oleh karena itu pemahaman bidang filsafat dan pemahaman ilmu menjadi sangat penting, terutama hubungannya yang bersifat timbal balik, meski dalam perkembangannya filsafat ilmu itu telah menjadi disiplin yang tersendiri dan otonom dilihat dari objek kajian dan telaahannya
Dalam memperoleh kebenaran yang bermakna dan makna yang benar setiap individu harus menggunakan cara memperoleh kebenaran dengan menggunakan empat alur pemikiran filsafati yaitu : Alur rasional (thingking), Empirik (sensing), intuisi (feeling), dan Autoritarian atau kepercayaan (believing). Oleh karena itu kebenaran yang diperoleh manusia adalah relatif, tergantung cara memperoleh kebenaran yang dipakai, sedang kebenaran yang berasal dari tuhan bersifat hakiki.
Tags:
Filsafat Ilmu